Jumat, 09 November 2012

AKU dan HUJAN


feel the Rain

Sejenak, ingat akan perjalanan waktu dalam penantian yang sempat aku terhujam karena merindukanmu. seperti merpati yang patah sayap. aku  terseok-seok mengejar bayanganmu. lelah.. namun begitu dalamnya cinta tak mampu membuat jera hati yang karat. 

Cinta ..
Saat waktu dimana aku tak sempat katakan cinta. ingatan tentangmu benar-benar menguji rindu dengan seteko kesakitan yang mnyengat. bukan karena aku belum menemukanmu. tp karena aku belum sempat membuatmu tau saat itu. 
Menyusup ... mematung dalam asa yang kian melapuk bersama bingkai-bingkai rindu yang sempat patah berhamburan

Hingga tiba ...
saat dimana aku mengatakan semua
dan segala rasa yang kupunya untukmu
sehingga ternyata, rasaku tak mampu membuat pena kuasa menuliskan segala syair rindu yang sempat terbenam begitu lamanya..
dan ternyata ketika aku tlah ungkapkan rasa, nyatanya aku hanya butuh beberapa kalimat
untuk memperjelas bisik sanubari yang sempat meronta
"Aku mencintaimu Alpheratz " yah .. hanya itu yang aku perlu katakan ...

Namun, kini ....
mengapa itu semua begitu cepat berakhir?
adakah semua masih sama detik ini ... ?
akupun tak kuasa...
membendung pedih yang terus bergelayutan...
akupun satu bersama Hujan ... 
Mencoba mnemukanmu kembali dalam Vibrasi itu ....

***********************************************************************************
Crying with the rain


Saat senja mulai Membenamkan mentari. Ternyata langitpun mengurai HUJAN Yang begitu sembab. Tak pelak akupun tak segan-segan menembus hujan, Dan mencoba terus memahami Rintik Demi rintik yang jatuh  Disanapun aku sempat rasakan rindu Yang menusuk, 
Tapi aq sadari langitpun hanya Butuh waktu tuk rangkai Malam menjadi lebih indah dengan Purnama, 

Alpheratz .. kau tau aku hanya rindu ... Maaf ..
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar