Kamis, 14 Februari 2013

IKHLAS : The Ultimate Success Technology

IKHLAS
The Ultimate Success Technology
(Sebuah Teknologi hati mencapai Ketinggian)
Bukan urusan saya untuk memikirkan diri saya sendiri. Urusan saya untuk memikirkan Tuhan Dan, urusan-Nyalah untuk memikirkan saya.
-Simone weil-

Kebanyakan orang meyakini bahwa dalam hidup ia harus berjuang keras untuk meraih semua keinginannya, membanting tulang, memeras keringat untuk memenuhi segala apa yang ia inginkan dalam hidup. Padahal tuntunan agama menjanjikan berbagai kemudahan atau kesuksesan datang menghampiri jika dalam ikhtiarnya manusia berhasil bersyukur,menikmati prosesnya, dan menyerahkan segala urusan hanya kepada
Allah (tawakkal). Inilah yang dimaksudkan dengan kompetensi Ikhlas. Yaitu sebuah rentetan kegiatan suci hati yang terselubung jauh dalam sanubari.
Ikhlas sebagai ketrampilan atau skill , yang lebih bercirikan silent operation dari pikiran dan perasaan yang ‘tak tampak’ namun sangat powerful itu (mempunyai kekuatan penuh). Ikhlas yang bukan hanya diucapkan di bibir atau dipikirkan di kepala, melainkan ketrampilan untuk menciptakan “peristiwa keikhlasan di dasar hati yang paling dalam”. Oleh karenanya hanya dengan kualitas keikhlasan yang benar-benar terasa di hati dan terukur secara objektif inilah kita akan mampu mengarungi kehidupan dengan penuh keyakinan. Dengan suatu kepastian sukses yang melampaui rasio pikiran, namun ‘terdengar’ begitu jelas di hati.
Kadang kita sudah merasa ikhlas, namun sebenarnya kita baru sampai dalam taraf memendam rasa “tidak enak” dan jauh di lubuk hati yang paling dalam kita belum bisa menerima keadaan yang terjadi dalam hidup kita. Sehingga kita tak jarang menganggap masalah yang sedang kita hadapi sebagai beban hidup yang kadang merugikan. Padahal pada hakekatnya, Allah memberikan suatu masalah kepada hamba-Nya agar hamba-Nya dapat menjadikan nya sebagai pelajaran dan latihan untuk lebih mendewasakan dirinya dalam menjalani hdup.
“Ikhlas” tak hanya sebuah kata yang terpajang begitu saja, ia adalah sebuah kekuatan, kekuatan hati yang bermula dari sebuah energi bernama cinta, yang teraplikasi menjadi sebuah amal yang dilakukan tanpa mengharap pamrih, adapun ikhlas tak sembarang orang yang dapat mengaplikasikannya. Hanya orang-orang yang memiliki cintalah yang dapat benar-benar meraihnya. Menaiki puncak tertinggi “The high Power” dalam sebuah pengabdian terhadap sesuatu yang ia yakini. Sepertihalnya nabi Muhammad saw. Karena besar cintanya kepada Allah ia rela bersujud dan shalat berulangkali sehingga terlihat dari kedua lututnya Bengkak karena sujud yang telah dilakuaknnya berkali-kali. Nabi tak mengeluh, ia tek merasa lelah dengan semua itu, malah sebaliknya. Dengan begitu beliau mendapatkan sebuah kenikmatan iman yang tiada tara, sehingga beliau berusaha untuk lebih banyak beribadah  kepada-Nya.  Dari sanalah kekuatan cinta berotasi menjadi sebuah pengorbanan, pengorbanan tanpa balas budi sebuah penyerahan diri kepada tuhan untuk meraih kebahagiaan didunia dan akhirat. itulah  “Ikhlas”.
Memang adakalanya kita sendiri kesulitan utuk mendefinisikan iklas itu sendiri dalam kehidupan kita sehari-hari, tak jarang kita tak berani meyakinibahwa apa yang kita lakukan telah kita lakukan dengan keikhlasan. Maka dari itu kita hanya dapat berucap “aku telah berusaha untuk ikhlas”. Sehingga apa yang kita laukan  terkesan terbatas hanya sampai disana saja.
Ikhlas merupakan kekuatan hati yang benar-benar suci, yang dengannya kita dapat mencapai puncak untuk mencapai ridho-Nya. Adapun doa’ yang diiringi dengan keikhlasan akan mencuat kelangit dengan kecepatan yang tinggi, menghilang ...dan meresap kedalam langit. Karena ikhlas merupakan lorong terdekat yang dapat menhantarkan kita menuju-NYA.
Arti Dari Quantum Ikhlas
    Ketika manusia benar-benar ikhlas, maka saat itulah do’a atau niatnya “Berjabat Tangan” melakukan kolaborasi dengan energi vibrasi Quanta. Sehingga, melalui mekanisme Quantumyang tak terlihat, kekuatan tuhanlah yang sebenarnya sedang bekerja. Jika sudah demikian siapakah yang mampu menghalangi-Nya?
            Dari kutipan tersebut, dapat di rumuskan bahwasannya, sebenarnya “ikhlas” merupakan sebuah teknology yang terabaikan yang dalam diri kita. Hanya saja kita tak masih belum dapat mengoperasikannya dengan sebaik mungkin. Padahal Allah telah memberiakan kita sarana untuk dapat memanfaatkan Iklas dalam kehidupan kita yaitu, hati...
Namun, secanggih apapun teknology hati yang kita punya takkan ada manfaatnya, jika siempunya tidak mempunyai terdetik sama sekali untuk menanam bibit ikhlas dalam dirinya. Karena sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung pada siapa  yang melakukannya, siapa yang menggunakannya dan siapa yang akan mengaplikasikannya dengan baik dan buruk itu semua telah ada ketentuannya. Setelah itu tergantung pada bagaimana kita menyikapinya.
                Quantum ikhlas, memberi solusi kepada umat, betapa keikhlasan karna cinta dan peduli sesama tanpa ada dorongan orang lain kecuali hati nurani adalah kekuatan paling kuat dalam hidup. Peduli akan kehidupan sesama untuk berbuat ikhlas dengan cinta yang esa, berpusat dari satu cinta karna makhluk satu dengan yang lain mempunyai satu ikatan lewat cinta.

2 komentar: