IKHLAS
The Ultimate Success Technology
(Sebuah Teknologi hati mencapai Ketinggian)
“Bukan urusan saya untuk memikirkan
diri saya sendiri. Urusan saya untuk memikirkan Tuhan Dan, urusan-Nyalah untuk
memikirkan saya.”
-Simone weil-
Kebanyakan
orang meyakini bahwa dalam hidup ia harus berjuang keras untuk meraih semua
keinginannya, membanting tulang, memeras keringat untuk memenuhi segala apa
yang ia inginkan dalam hidup. Padahal tuntunan agama menjanjikan berbagai
kemudahan atau kesuksesan datang menghampiri jika dalam ikhtiarnya manusia
berhasil bersyukur,menikmati prosesnya, dan menyerahkan segala urusan hanya
kepada
Allah (tawakkal). Inilah yang dimaksudkan dengan kompetensi Ikhlas. Yaitu sebuah rentetan kegiatan suci hati yang terselubung jauh dalam sanubari.
Allah (tawakkal). Inilah yang dimaksudkan dengan kompetensi Ikhlas. Yaitu sebuah rentetan kegiatan suci hati yang terselubung jauh dalam sanubari.
Ikhlas
sebagai ketrampilan atau skill , yang lebih bercirikan silent
operation dari pikiran dan perasaan yang ‘tak tampak’ namun sangat powerful
itu (mempunyai kekuatan penuh). Ikhlas yang bukan hanya diucapkan di bibir atau
dipikirkan di kepala, melainkan ketrampilan untuk menciptakan “peristiwa
keikhlasan di dasar hati yang paling dalam”. Oleh karenanya hanya dengan
kualitas keikhlasan yang benar-benar terasa di hati dan terukur secara objektif
inilah kita akan mampu mengarungi kehidupan dengan penuh keyakinan. Dengan
suatu kepastian sukses yang melampaui rasio pikiran, namun ‘terdengar’ begitu
jelas di hati.
Kadang
kita sudah merasa ikhlas, namun sebenarnya kita baru sampai dalam taraf
memendam rasa “tidak enak” dan jauh di lubuk hati yang paling dalam kita belum
bisa menerima keadaan yang terjadi dalam hidup kita. Sehingga kita tak jarang
menganggap masalah yang sedang kita hadapi sebagai beban hidup yang kadang
merugikan. Padahal pada hakekatnya, Allah memberikan suatu masalah kepada hamba-Nya
agar hamba-Nya dapat menjadikan nya sebagai pelajaran dan latihan untuk lebih
mendewasakan dirinya dalam menjalani hdup.
“Ikhlas”
tak hanya sebuah kata yang terpajang begitu saja, ia adalah sebuah kekuatan,
kekuatan hati yang bermula dari sebuah energi bernama cinta, yang
teraplikasi menjadi sebuah amal yang dilakukan tanpa mengharap pamrih, adapun
ikhlas tak sembarang orang yang dapat mengaplikasikannya. Hanya orang-orang
yang memiliki cintalah yang dapat benar-benar meraihnya. Menaiki puncak tertinggi
“The high Power” dalam sebuah pengabdian terhadap sesuatu yang ia yakini.
Sepertihalnya nabi Muhammad saw. Karena besar cintanya kepada Allah ia rela
bersujud dan shalat berulangkali sehingga terlihat dari kedua lututnya Bengkak
karena sujud yang telah dilakuaknnya berkali-kali. Nabi tak mengeluh, ia tek
merasa lelah dengan semua itu, malah sebaliknya. Dengan begitu beliau
mendapatkan sebuah kenikmatan iman yang tiada tara, sehingga beliau berusaha
untuk lebih banyak beribadah kepada-Nya. Dari sanalah kekuatan
cinta berotasi menjadi sebuah pengorbanan, pengorbanan tanpa balas budi sebuah
penyerahan diri kepada tuhan untuk meraih kebahagiaan didunia dan akhirat.
itulah “Ikhlas”.
Memang
adakalanya kita sendiri kesulitan utuk mendefinisikan iklas itu sendiri dalam
kehidupan kita sehari-hari, tak jarang kita tak berani meyakinibahwa apa yang
kita lakukan telah kita lakukan dengan keikhlasan. Maka dari itu kita hanya
dapat berucap “aku telah berusaha untuk ikhlas”. Sehingga apa yang kita
laukan terkesan terbatas hanya sampai disana saja.
Ikhlas
merupakan kekuatan hati yang benar-benar suci, yang dengannya kita dapat
mencapai puncak untuk mencapai ridho-Nya. Adapun doa’ yang diiringi dengan
keikhlasan akan mencuat kelangit dengan kecepatan yang tinggi, menghilang
...dan meresap kedalam langit. Karena ikhlas merupakan lorong terdekat yang
dapat menhantarkan kita menuju-NYA.
Ketika manusia benar-benar ikhlas, maka saat itulah do’a atau niatnya “Berjabat
Tangan” melakukan kolaborasi dengan energi vibrasi Quanta. Sehingga, melalui
mekanisme Quantumyang tak terlihat, kekuatan tuhanlah yang sebenarnya sedang
bekerja. Jika sudah demikian siapakah yang mampu menghalangi-Nya?
Dari kutipan tersebut, dapat di rumuskan bahwasannya, sebenarnya “ikhlas”
merupakan sebuah teknology yang terabaikan yang dalam diri kita. Hanya saja
kita tak masih belum dapat mengoperasikannya dengan sebaik mungkin. Padahal
Allah telah memberiakan kita sarana untuk dapat memanfaatkan Iklas dalam kehidupan
kita yaitu, hati...
Namun,
secanggih apapun teknology hati yang kita punya takkan ada manfaatnya, jika
siempunya tidak mempunyai terdetik sama sekali untuk menanam bibit ikhlas dalam
dirinya. Karena sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung pada siapa
yang melakukannya, siapa yang menggunakannya dan siapa yang akan
mengaplikasikannya dengan baik dan buruk itu semua telah ada ketentuannya.
Setelah itu tergantung pada bagaimana kita menyikapinya.
Quantum ikhlas, memberi solusi kepada umat, betapa keikhlasan karna cinta dan
peduli sesama tanpa ada dorongan orang lain kecuali hati nurani adalah kekuatan
paling kuat dalam hidup. Peduli akan kehidupan sesama untuk berbuat ikhlas
dengan cinta yang esa, berpusat dari satu cinta karna makhluk satu dengan yang
lain mempunyai satu ikatan lewat cinta.
Semoga apa yg kamu harapkan sukses adek,,,,,
BalasHapusterima kasih pak, :)
BalasHapus